BINDU KONAWE - MEDIA INFORMASI

SLOGAN BLOG BINDU KONAWE

<<SELAMAT DATANG DI BINDU KONAWESELAMAT DATANG DI BINDU KONAWE >>

Minggu, 04 April 2021

Pelaksanaan Program Afirmasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Pasraman Amerta Sari, Desa Ambuulanu, Kec. Pondidaha, Kab. Konawe

 

Gbr. Photo
Saat Pembina, Pengurus, Tenaga Guru dan Siswa Pasraman
Pasraman Amerta Sari Melaksanakan Program Afirmasi 
Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu
Ambuulanu, 02/04/2021

Om Swastyastu,

Unaaha-Bindu Konawe (Media Informasi Penyelenggara Hindu KanKemenag Kab. Konawe)---Pasraman Amerta Sari Kec. Pondidaha, Kab. Konawe,  Prov. Sulawesi Tenggara Melaksanakan Kegiatan Afirmasi  Pendidikan  Agama  dan  Keagamaan  Pada  Masa Pandemi  Covid-19 Program Bimas Hindu pada Kantor Kemenag Kabupaten Konawe, Jumat, 02/04/2021.

Gbr. Spanduk Kegiatan Afirmasi Pasraman
Pasraman Amerta Sari


Arya Rai Dharmika, S.Ag, sebagai Ketua Pasraman Amerta Sari telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik, ini ditandai dengan kehadiran siswa-siswi pasraman sudah hadir sekaligus bersih-bersih di lingkungan Pasraman sejak jam11.00 wita.

Pada kesempatan itu, Penyelenggara Hindu Kemenag Kab. Konawe I Nengah Sumendra memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari pemberian bantuan afirmasi kepada pasraman yang dimaksud. Sumendra juga memberikan pembinaan kepada Pengurus, Tenaga Pembina/Guru dan siswa siswi Pasraman Amerta Sari untuk tetap memperhatikan dan  pentingnya penerapan Protokol Kesehatan dimasa pandemi Covid-19 di Lingkungan Pasraman.

Gbr. Photo Saat Penyerahan
Afirmasi kepada Siswa Pasraman &
Dialogi Pembina/Penasehat Pasraman, Pengurus Pasraman
Tenaga Guru bersama Penyelenggara Hindu
Kantor Kemenag kab. Konawe


Penyelenggara Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe bersama Kepala Desa Ambuulanu, Ketua PHDI Desa, dan Bendesa Pakraman Pakraman Amertasari sebagai Pelindung dan Penasehat dalam Struktur Kepengurusan Pasraman Amerta Sari, yang dipandu oleh Ketua Pasraman disela-sela kegiatan tersebut juga menggelar dialog yang berkaitan dengan program-program Pasraman Amerta Sari kedepannya.

Berikut beberapa dokumentasi photo dari pelaksanaan kegiatan yang dimaksud, yang dilaksanakan di Pakraman Amerta Sari (Desak Ayu Ruasti).

Om Santih, Santih, Santih Om

Ambuulanu, 02 April 2021
Dok. Bindu Konawe
Late Post by Bindu Konawe
Sumber : Penyuluh Agama Hindu Non PNS (Desak Ayu Ruasti, S.Ag.)

Rabu, 17 Maret 2021

Panca Wida (Dharma Dan Swadharma Suci Orang Tua) - Salah Satu Ajaran Agama Hindu yang memberikan Penguatan Bahwa Pindah Agama Hindu adalah Dosa

 

Gbr. Photo Ilustrasi 'Orang Tua dan Anak'
Paramodharmah

Panca Wida (Dharma Dan Swadharma Suci Orang Tua) (Salah Satu Ajaran Agama Hindu yang memberikan Penguatan Bahwa Pindah Agama Hindu adalah Dosa), Oleh : I Nengah Sumendra

Panca Wida begitu disebut dalam ajaran Agama Hindu yang tersurat dalam Kitab Suci Sarasamuccaya dan Kekawin Nitisastra, yaitu tentang bagaimana dharma dan swadharma atau kewajiban suci bagi para orang tua baik seorang Ibu maupun Bapak dalam kehidupan keluarganya sehari-hari. Panca Wida berasal dari dua kata yaitu Panca dan Wida. Panca berarti lima dan Wida berarti kewajiban atau swadharma orang tua dalam kehidupan keluarga untuk sebuah keberlangsungan hidupnya dan mewujudkan tujuan kelahirannya yang sejati, terlebih swadharma terhadap putra-putrinya dari sejak dalam kandungan sampai terlahir di dunia dan seterusnya sampai pada masa putra-putrinya menempuh jenjang Grhasta Asrama.

Adapun Panca Wida yang dimaksud yaitu; 1) Ametuaken, yaitu melahirkan keturunan, artinya bahwa perkawinan menurut ajaran Agama Hindu merupakan sebuah dharma suci, dimana sebuah perkawinan dilaksanakan bertujuan untuk melahirkan keturunan yang suputra. 2) Anyangaskara, yaitu melakukan penyucian, penebusan, penyelamatan, pemuliaan kelahiran dari punarbhawa atau samsara sebuah kelahiran. 3) Pangupadhyaya, yaitu memberikan pendidikan atau membekali putra-putrinya ilmu pengetahuan baik melalui pendidikan formal, informal maupun non formal  guna mencerdaskan wiweka putra-putrinya agar kelak dapat tumbuh dan menjadi kelahiran yang Suputra, Suputra yaitu Ia yang mampu menyelamatkan dirinya dan menyelamatkan atau menyeberangkan dirinya sendiri maupun leluhurnya  dari lembah penderitaan. 4) Maweh Bhijojana, yaitu memberikan makan dan minum yang sehat, bergizi dan bernutri yang baik, demi keberlangsungan hidup putra-putrinya yang memiliki badan sehat dan jiwa yang sehat pula. 5) Matulung Urip Rikalaning Bhaya, yaitu Penyelamatan atau menyelamatkan putra-putrinya dari mara bahaya, termasuk bahaya yang dapat mengancam jiwa putra-putrinya, seperti karena sakit, disiksa dan diskriminasi pun penganiayaan yang dapat menyebabkan kematian.

Berdasarkan urain singkat di atas, maka sesungguhnya pada dimensi ajaran Yadnya Bhakti menurut ajaran Agama Hindu, tersirat pesan bahwa ajaran Panca Wida adalah ajaran suci yang mengandung kepatuhan dan untuk dipatuhi agar tercipta keberlangsungan hidup yang berkelanjutan baik untuk masa lalu, masa kini maupun masa yang akan datang, yang disebut sebagai Cakra Yajna menurut Bhagavadgita, dan menurut Atharwa Weda Yadnya adalah salah satu pilar Saddha yang menjangga keharmonisan perputaran dunia ini. Kemudian bila terjadi sebuah laku yang menunjukkan ketidak patuhan terhadap Panca Wida, itu berarti sama halnya ketidak patuhan (sraddha bhakti) terhadap ajaran Yadnya, dimana secara garis besar Yadnya telah dikelompokkan menjadi Panca Yadnya. Ketidak patuhan terhadap kedua dari ajaran suci tersebut, maka Dosa berlaku bagi Orang Tua maupun Sang Anak. Orang Tua Dosa karena kegagalan dalam menjalankan Dharma dan Swadharma Panca Wida, terlebih terjadi sebuah pembiaran,  sedangkan Sang Anak  telah mengabaikan Yadnya Rnam terhadap leluhurnya (pitra) baik yang masih hidup ataupun terhadap leluhurnya yang telah meninggal.

Sraddha Bhakti terhadap Leluhur maupun ajarannya adalah Paromodharmah.

Om Subhamastu, Om Santih, Santih, Santih Om

Unaaha, 18/03/2021.

Selasa, 16 Maret 2021

DWP Kemenag Konawe -Mengikuti Webinar Nasional Tentang ‘Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual’-

 

Gbr. Photo
Saat Ketua DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe
Asnaningsi Natsir, S.Ag. bersama jajaran pengurusnya
mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung
secara virtual di ruangan Kepala Kantor

Unaaha, Bindu Konawe___Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Prov. Sulawesi Tenggara Asnaningsi Natsir bersama jajaran pengurusnya kembali mengikuti kegiatan webinar nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama RI. Kegiatan Seminar dan Launcing Pusat Layanan Terpadu (PLT) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,  membahas tentang ‘Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual’. Kegiatan webinar nasional ini diikuti oleh partisipan DWP seluruh Indonesia, Rabu, 10 Maret 2021.

Penasehat DWP Kemenag RI, Hj. Eny Yaqut Cholil, dalam sambutannya mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering terjadi kekerasan seksual, maka untuk mencegah terjadi trauma terhadap korban kekerasan seksual maka tugas kita adalah meyakinkan kepada korban bahwa kekerasan seksual terjadi bukan kesalahan korban tapi kesalahan pelaku. Ini menjadi tugas kita untuk menghilangkan trauma korban dengan tidak menghakimi. Bimbingan konseling akibat dampak dari trauma itu dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada korban untuk bercerita, pendekatan maupun empati untuk pemulihan trauma korban patut dilakukan. Upaya untuk memberikan layanan konseling serta menyediakan media informasi yang lainnya untuk mempercepat proses pemuliahan trauma yang di alami oleh korban, dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang agar penanganan hukum dan pemberian sanksi terhadap pelaku tegas diberlakukan, harapnya.


Pada kegiatan webinar ini, hadir sebagai pembicara ataupun pemateri yaitu Imam Nahei dari Komnas dan Margaret Spearch, seorang doktor dari salah satu Perguruan Tinggi di Australia.

Asnaningsi Natsir begitu antosias mengikuti webinar bersama jajaran pengurusnya dari awal sampai selesai. Menurut Asnaningsi bersama pengurusnya yang sempat mengikuti meeting zoom di Ruangan Kepala Kantor, bahwa kasus kekerasan seksual tidak boleh diabaikan, dibutuhkan sebuah perhatian guna mencegah terjadinya kekerasan seksual dalam lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya, ucapnya. (INS)

Unaaha, 11/03/2021
Dok. DWP Kantor Kemenag Konawe
Late Post by Bindu Konawe
Media Informasi Penyelenggara Hindu
Kantor Kemenag Kabupaten Konawe👏👏👏

Sabtu, 06 Maret 2021

Rapat dan Senam Jantung Sehat DWP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe

Gbr. Photo
Suasanya Rapat Pengurus dan Anggota DWP
Kantor Kemenag Kab. Konawe
Jumat, 05/03/2021

Unaaha, Bindu Konawe___Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe kembali melaksanakan rapat dijajaran pengurus DWP bersama anggotanya. Acara berlangsung dalam suasana nyantai setelah melaksanakan Senam Jantung Sehat di ruangan tunggu penyambutan tamu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe, Jumat, 05/03/2021.

Rapat DWP ini dipandu langsung oleh Asnaningsi Natsir selalu Ketua DWP. Menurut Asnaningsi ada beberapa agenda yang dibahas dalam rapat kali ini diantaranya; hal-hal yang terkait dengan  Bidang Sosial Budaya, Bidang Ekonomi. Pada kesempatan sama juga dibahas tentang kesekretariatan DWP yang harus ditentukan ruangannya, agar DWP dapat merencanakan dan melaksanakan program kerja tahunannya di ruang kesekretariatan, ungkap Asnaningsi.

Gbr. Photo
Senam Jantung Sehat DWP 
Kantor Kemenag Kab. Konawe di Halaman Kantor 

Pembahasan lain seperti jadwal rutin Senam Jantung Sehat, pengadaan baju batik DWP untuk semua pengurus maupun anggota juga dibahas dalam rapat ini. Asnaningsi juga menjelaskan bahwa setiap momen-momen bertemunya pengurus dan anggota perlu dilakukan koordinasi, tidak perlu menunggu jadwal resmi Rapat Kerja DWP, terlebih dalam situasi Pandemi Covid-19 saat ini yang harus membatasi mobilitas maupun kerumunan, sehingga suasana nyantai setelah melaksanakan Senam Jantung Sehat kita juga memanfaatkan momen ini untuk koordinasi singkat, agar kebersamaan pengurus dan anggota DWP terus dapat terjaga dan terpelihara dengan baik, paparnya. Suasana rapat penuh keakraban dan suasana semakin nyantai karena ada hidangan kolak pisang yang dibuat oleh Ketua DWP sendiri. Berikut dokumentasi rapat DWP Kantor Kemenag Kabupaten Konawe yang dimaksud. (INS).

Unaaha, 06/03/2021
Dok. DWP Kantor Kemenag Konawe

Late Post by Bindu Konawe
Media Informasi Penyelenggara Hindu
Kantor Kemenag Kabupaten Konawe

Rabu, 03 Maret 2021

Webinar Nasional DWP Kemenag RI “Membangun Pola Komunikasi yang Efektif dan Menyenangkan antara Orang Tua & Anak”

Webinar Nasional DWP Kemenag RI “Membangun Pola Komunikasi yang Efektif dan Menyenangkan antara Orang Tua & Anak”

Gbr. Photo 
Ketua DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe
Asnaningsi Natsir, S.Ag bersama Jajaran Pengurus dan Anggota
Mengikuti Webinar Nasional di Aula Kantor Kemenag Kab. Konawe

Unaaha, Bindu Konawe___Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Asnaningsi Natsir bersama jajaran pengurus dan anggota secara virtual mengikuti Webinar Nasional DWP Kementerian Agama RI di Aula Kantor Kemenag Kab. Konawe, Rabu, 3/03/2021.

Antosias dan apreasiasi yang penuh semangat dari jajaran pengurus DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe terhadap pelaksanaan webinar nasional ini ditandai oleh persiapan dan spanduk webinar nasional yang di pasang tengah-tengah Papan Aula Kantor yang dikordinir langsung oleh Asnaningsi Natsir selaku Ketua DWP-nya.  

Webinar Nasional DWP Kementerian Agama RI kali ini mengusung Tema : “MEMBANGUN POLA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN ANTARA ORANG TUA & ANAK”.  Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI, Hj. Eny Yaqut Cholil terlebih dahulu menyampaikan arahannya kepada semua partisipan DWP se Indinesia sebelum psikolog Elly Risman memaparkan materinya sebagai pembicara ataupun narasumber pada kegiatan ini.

Webinar yang dilaksanakan ini adalah kelanjutan dari webinar yang diselenggarakan pada 12 Januari lalu. Selain untuk peningkatan kapasitas para pengurus DWP dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak dalam rumah tangga, penyelenggaraan webinar ini juga bertujuan agar para pengurus DWP di seluruh Indonesia semakin solid", begitu paparan dari Eny Yaqut Cholil,  Webinar pada pertemuan yang lalu membahas tentang adiksi pornografi pada anak-anak kita, dan hari ini tema sentralnya adalah membangun pola komunikasi yang efektif dan menyenangkan antara orang tua dan anak dalam keluarga, ucapnya.

Gbr. Photo
Suasana Jajaran Pengurus dan Anggota
DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe
Saat Menyimak Pemaparan Materi Webinar Nasional
yang dipimpin langsung oleh Penasehat DWP Kemenag RI
bersama Panitia Pelaksana Webinar Nasional Kemenag RI

Sementara itu, psikolog Elly Rizman yang dihadirkan sebagai pembicara pada webinar nasional kali ini mengungkapkan bahwa hal penting yang terkadang dilupakan dalam pengasuhan dan pembinaan kepada anak-anak adalah bagaimana memahami perasaan si anak. "Hindari kebiasaan dalam menjalankan pola asuh anak dengan memerintah, menyalahkan, meremehkan,  membandingkan, mencap, mengancam, menasehati, membohongi, menghibur, mengeritik, menyindir serta menganalisa. 12 pola kebiasaan orang tua ini hendaknya mulai diminimalisir", imbuhnya. Dirinya juga menekankan kepada peserta webinar untuk menghilangkan segala macam bentuk adiksi yang terjadi di dalam keluarga; seperti adiksi pornografi, adiksi game online, adiksi kekerasan, dan lain-lain. Melanjutkan materinya, Elly Risman mengimbau pentingnya menerapkan AMA dalam keluarga. "AMA, Anak Mengasuh Anak. Kalau hal ini sudah mulai kita lakukan di dalam keluarga, itu menunjukkan bahwa seluruh komponen keluarga kita telah terlibat di dalam melakukan aktifitas pendidikan", ujarnya. Dipenghujung materinya pada webinar yang juga diikuti oleh Wakil Penasehat DWP Kemenag RI Hj. Halimah Zainud Tauhid bersama Ketua DWP Kemenag RI, Hj. Farikhah Nizar Ali, Psikolog Elly Risman mengatakan bahwa anak-anak yang kita asuh juga sangat membutuhkan penerimaan, pengakuan dan penghargaan dari kita selaku orang tuanya.


Gbr. Photo
Beberapa Materi yang dipaparkan 
oleh Narasumber/Pembicara 
Saat Webinar Nasional berlangsung

Seusai mengikuti Webinar secara virtual di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Konawe, Ketua DWP Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Asnaningsi Natsir menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, banyak manfaat dan ilmu yang diperoleh dari materi yang disampaikan oleh narasumber. Dia berharap semoga kegiatan seperti ini dapat terulang lagi dengan materi lainnya yang tidak kalah menariknya, walaupun saat ini masih di masa pandemi Covid-19 namun kita tetap dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan melalui sarana teknologi yang ada saat ini, ini seiring dengan semangat DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe ‘bersama-sama secara kolektif melangkah maju, sehati dalam tujuan untuk menjadikan DWP sebagai wadah mengkader diri kita menjadi Insan Mandiri. (INS).

Gbr. Photo
Desain Spanduk Webinar Nasional
Oleh Pengurus DWP Kantor Kemenag Kab. Konawe


Unaaha, 04/03/2021
Dok. DWP Kantor Kemenag Konawe
Post by Bindu Konawe
Editor : INS

Jumat, 19 Februari 2021

Kunjungan Kerja PHDI Kabupaten Konawe Masa Bhakti 2020-2025 dan Pembinaan Sesana Kepemangkuan Di Desa Pakraman Gunung Merta, Desa Puasana-Ulubenua, Kecamatan Amonggedo

Gbr. Photo
Para Pamangku dan Umat Hindu di Desa Pakraman Gunung Merta
Saat Kegiatan Pembinaan Sesana Kepemangkuan 
Di Desa Puasana-Ulubenua Kec. Amonggedo

Kunjungan Kerja PHDI Kabupaten Konawe Masa Bhakti 2020-2025 dan Pembinaan Sesana Kepemangkuan Di Desa Pakraman Gunung Merta, Desa Puasana-Ulubenua, Kecamatan Amonggedo

Bindu Konawe___Pengurus PHDI Desa dan Bendesa Pakraman Gunung Merta, Desa Puasana-Ulubenua Kec. Amonggedo menyelenggarakan Kegiatan Pembinaan Sesana Kepemangkuan  di Wantilan/Bale Paruman Pura Desa-Puseh Gunung Merta, Jumat, 19/02/2021.


Gbr. Photo
Photo Bersama Jajaran Pengurus PHDI Desa
dan Bendesa Pakraman Gunung Merta - Desa Puasana-Ulubenua

Kegiatan ini diikuti oleh para pinandita/pamangku, para sutri/sarati dan Umat Hindu di Pakraman Gunung Merta. Acara ini dibuka oleh PHDI Desa Puasana/Ulubenua Bapak I Ketut Loko dimulai dari jam 9.30 tadi sampai selesai. Antosias dan apreasisi yang sangat baik terhadap kegiatan ini di tandai dengan persiapan dari jajaran pengurus PHDI Desa dan Desa Pakraman Gunung Merta, serta dan kehadiran umat yang sejak pukul 07.00 Wita telah berkumpul di Wantilan Pura Desa Puseh Gunung Merta, begitu menurut penyampaian dari Ketua PHDI Desa Puasana/Ulubenua.


Gbr. Photo Suasana Kegiatan Pembinaan Kepemangkuan
di Wantilan/Bale Parumana Pura Desa-Puseh Desa -
Pakraman Gunung Merta
di Desa Puasana-Ulubenua Kec. Amonggedo

Kepala Desa Puasana dan Ulubebua juga hadir dalam kegiatan ini.  Kepala Desa Ulubenua dalam sambutannya sebagai Pemerintah Desa juga sangat mengapresiasi, dan berharap kegiatan pembinaan seperti ini terus berlanjut, dan bukan hanya pada para pemangku saja, tetapi juga melibatkan para sarati banten atau pihak pihak yang terkait dengan suksesnya pelaksanaan sebuah yadnya di Desa Pakraman Gunung Merta, tegas ucapnya.

Gbr. Photo Jajaran Pengurus PHDI Kabupaten Konawe,
Penyelenggara Bimas Hindu dan Pengurus Desa Pakraman Gunung Merta

Kegiatan Sesana Kepemangkuan ini juga dirangkaikan dengan penyambutan Kunjungan Kerja Pengurus PHDI Kabupaten Konawe Masa Bhakti 2020-2025. Ketua PHDI Konawe Ketut Suciko, S.Pd., M.Pd. mengawali sambutannya dengan memperkenalkan jajaran pengurus PHDI Kabupaten Konawe, Ketut Suciko penyampaikan bahwa jajaran Personalia Pengurus PHDI Kabupaten Konawe berbeda dengan pada masa sebelumnya, ini mengacu pada formatur Jajaran Personalia Pengurus PHDI Kabupaten sesuai Ketetapan Maha Sabha PHDI Pusat Tahun 2016, ucapnya. Pada kesempatan yang sama Ketut Suciko tidak lupa untuk mohon doa restu dan support kepada Umat Hindu di Desa Pakraman Gunung Merta, berkaitan dengan tanggung jawab yang diamanahkan kepada Kepngurusan PHDI Kabupaten Konawe masa bhakti-2020-2025 semoga kiranya nanti dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengurus sesuai dengan yang diamanahkan oleh Loka Sabha IV PHDI Kabupaten Konawe Tahun 2020, harapnya.

Gbr. Photo
Ketua PHDI Kabupaten Konawe Masa Bhakti 2020-2025
Ketut Suciko, S.Pd., M.Pd. Saat Memberikan Sambutan
dalam Kunjungan Kerja PHDI Kabupaten Konawe dan
Pembinaan Sesana Kepemangkuan
di Desa Pakraman Gunung Merta
Desa Puasana-Ulubenua Kec. Amonggedo

Gbr. Photo Saat Penyelenggara Bimas Hindu
I Nengah Sumendra Membawakan Materi 
Sesana Kepemangkuan di Wantilan Pura Desa-Puseh
Desa Pakraman Gunung Merta

Acara puncak Kegiatan Pembinaan Sesana Kepemangkuan ini, dimulai sekitar pukul 10,15 Wita yang dibawakan oleh Penyelanggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe I Nengah Sumendra, S.Ag., M.Fil.H.  Mengawali materinya tentang sesana kepemangkuan Nengah Sumendra secara umum menyampaikan tentang Tattwa, Susila dan Acara sebagai Kerangka Dasar beragama Hindu, ini menjadi hal pokok bagi umat Hindu yang harus dipahami dengan baik agar segala aktivitas agama dan keagamaan Hindu sedapat mungkin dilaksanakan sesuai dengan pilar dari prinsip-prinsip dasar sraddha dan sadhana  dalam bingkai Kerangka Dasar Agama Hindu yang dimaksud. Demikian juga bagi pinandita/pamangku terlebih dalam statusnya sebagai manggala di Desa Pakraman yang memiliki tugas dan fungsi yang sangat suci dan strategis untuk mengantarkan umat Hindu dalam peningkatan Kesucian, Penebusan, Penyelamatan, Pemuliaan dan Penyatuan dalam pendakian spiritualitas baik secara jasmani dan rohani untuk menuju tujuan hidupnya sesuai dengan ajaran Agama Hindu yang dianut dan dipeluknya, tentu ketiga hal pokok itu patut dipahami dengan baik pula, tuturnya.

Nengah Sumendra juga mengapresiasi kegiatan ini, dan menyampaikan bahwa kegiatan di Desa Pakraman Gunung Merta ini dapat menjadi contoh bagi Desa-Desa Pakraman yang lainnya di Kabupaten Konawe. Desa Pakraman Gunung Merta telah memulai dengan semangat yang luar biasa. Atas semangat yang luar biasa itu, Nengah Sumendra mengajak semua yang ada di wantilan untuk bertepuk tangan sebagai wujud apreasi terhadap terlaksananya kegiatan ini, kegiatan yang baik tentu diawali oleh niat dan pikiran yang baik pula, itu artinya bahwa kegiatan ini terlaksana di awali oleh niat dan ide/gagasan yang baik pula, ajaran Tri Kaya Parisudha adalah Dasar Pijakannya.


Gbr. Photo
Suasana Saat Kegiatan Pembinaan Sesana Kepemangkuan
Di Desa Pakraman Gunung Merta
Desa Puasana-Ulubenua Kec. Amonggedo

Kegiatan ini juga dilaksanakan Dharma Tula, namun Dharma Tula tidak berlangsung lama, mengingat waktu sudah menunjukkan Jam 12. 00 Wita, atas pertimbangan waktu, sehingga PHDI Desa Puasana/Ulubenua semua pertanyaan yang kemungkinan belum terjawab atau belum sempat diajukan nanti akan di dharma tulakan pada momen berikutnya. Demikian gambaran singkat kegiatan pembinaan Sesana Kepemangkuan yang diselenggarakan oleh Pengurus PHDI Desa dan Bendesa Pakraman Gunung Merta di Desa Puasana-Ulubenua, Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe Prov. Sulawesi Tenggara, berikut dokumentasi kegiatan yang tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan mencuci tangan ditempat kegiatan berlangsung. (INS)

Puasana-Ulubenua, 19/02/2021
Post by Bindu Konawe
Media Informasi Penyelenggara Hindu
Kantor Kemenag Kab. Konawe

 


Senin, 08 Februari 2021

Ayo Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan, Patuhi 5M

 Ayo Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan, Patuhi 5M

Gbr. Photo
Kepala Kantor Kemenag Kab. Konawe &
Ketua DWP Kantor Kemenag Konawe
Drs. H. Muh. Natsir, M.Si. &
Asnaningsi Natsir, S.Ag.

Unaaha,Bindu Konawe___Lebih dari 800 ribu orang di Indonesia sudah terinfeksi virus corona. Jumlah yang meninggal dunia sudah di atas 25 ribu jiwa, dan makin banyak pula bisnis yang kolaps akibat virus mematikan ini, demikian informasi yang telah terpublish dibeberapa media yang ada.

Di sisi lain, masih banyak orang yang melanggar bahkan belum tahu dengan protokol kesehatan terbaru: gerakan 5M COVID. Kebijakan tersebut dibuat pemerintah guna memerangi virus corona yang tampak semakin ganas dari hari ke hari.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menggalakkan gerakan 3M dan 3T: menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan; dan testing, tracing, treatment, untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Peran pemerintah adalah menggalakkan 3T, sedangkan 3M merupakan peran masyarakat. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020 melaporkan, 74 persen masyarakat sudah mematuhi hal tersebut.

Namun, kini, kebijakan tersebut telah berubah menjadi 5M dan 3T. Terkait istilah 5M, berikut ini penjabarannya:

1. Memakai Masker; Anda diharapkan untuk memakai masker saat berada di luar rumah, atau ketika berkumpul bersama kerabat di mana pun berada.

2. Mencuci Tangan; Anda mesti mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.

3. Menjaga Jarak; Jika ada keperluan mendesak yang membuat Anda harus pergi ke luar rumah, ingatlah untuk menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah 1 hingga 2 meter dari orang sekitar Anda.

4. Menjauhi Kerumunan; Anda juga diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa semakin tinggi.

5. Mengurangi Mobilitas; Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama.

Gbr. Photo
Ketua DWP Kantor Kemenag Konawe
Asnaningsi Natsir, S.Ag.


Selalu ingat, virus corona bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat. “Sebenarnya 5M ini ada untuk mendukung 3M. Ini pun (5M) dilakukan untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat,” kata dr. Devia Irine Putri. “(5M) ini berlaku untuk semua kalangan. Tapi, kalau untuk anak di bawah 2 tahun, tidak disarankan pakai masker; tapi bisa digunakan penutup stroller (jika pakai) atau face shield. Tetap harus jaga jarak, serta di bawah pengawasan orang tuanya,” sambungnya.

  • Unaaha, 9/2/2021
  • Post : Bindu Konawe
  • Media Informasi Penyelenggara Hindu
  • Kantor Kemenag Kab. Konawe
  • Sumber : Diambil dari beberapa sumber media