BINDU KONAWE - MEDIA INFORMASI

SLOGAN BLOG BINDU KONAWE

<<SELAMAT DATANG DI BINDU KONAWESELAMAT DATANG DI BINDU KONAWE >>

Selasa, 04 Februari 2020

Desa Pakraman Sebagai Wadah Bersama Adalah "Axis Mundi" Bagi Umat Hindu - Oleh I Nengah Sumendra

Gbr. Desain Parahyangan di Desa Pakraman
Om Swastyastu,
Angayubagia, Sih Hyang Widhi Wasa, terlaksananya aktivitas agama dan keagamaan Hindu di setiap Desa Pakraman, adalah wujud nyata Desa Pakraman sebagai ‘Guru’ atau dalam istilah latinnya disebut sebagai ‘Axis Mundi’ dalam implementasi nilai-nilai Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.

Umat Hindu patut menumbuhkan sraddha bhakti, bahwa Desa Pakraman dengan Parahyangan-nya adalah berfungsi sebagai 'Axis Mundi’. Apa itu Axis Mundi...?

‘Axis Mundi’ adalah sumbu-poros-pusat. Setiap makrokosmos maupun mikrokosmos memiliki ‘Axis mundi’, setiap wilayah yang dihuni, memiliki ‘Pusat’,  artinya, tempat yang paling suci di atas segalanya. Sumbu Mundi sering dikaitkan dengan dengan Mandala, tak terkecuali konsep mandala dalam Desa Pakraman ataupun konsep mandala pada Parahyangan Desa setiap Desa Pakraman.

Uraian singkat ini hendak menguraikan secara singkat pula, bahwa Desa Pakraman dengan Parahyangan-nya yang memiliki konsep mandala, adalah sebagai poros-pusat atau guru, yaitu pusat sebagai upaya untuk membumikan nilai-nilai Parahyangan, Pawongan dan Palemahan (Bhuta) agar terjadi jalinan yang Hita, seperti subhacitta mantra berikut :


Oṁ sam gacchadwam sam wadadwam
sam wo manamsi jānatām
dewa bhagam yatha purwe
samjānāna upasate.

Oṁ samani wa akutih
samānā hrdayāni wah
samānam astu wo
mano yatha wah susahasati.
Oṁ ano bhadrah krattawo yantu wiswatah.


Oṁ Hyang Widhi Wasa, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk menyatukan pikiran sebagai mana halnya para dewa selalu bersatu. Om Hyang Widhi Wasa, tuntunlah kami agar sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran hingga dapat hidup bersama dalam sejahtera dan bahagia. Om Hyang Widhi Wasa, semoga pikiran yang baik datang dan segala penjuru.

Berdasarkan uraian singkat tersebut di atas, maka berkaitan dengan judul yang diangkat, Umat Hindu patut menumbuhkan sraddha-bhakti, dan menempatkan Desa Pakraman dengan Parahyangan (Pura Umum) yang ada di Desa Pakraman-nya,  berfungsi sebagai 'Axis Mundi’. Upaya perbaikan untuk sebuah tujuan dibangunnya Desa Pakraman sebagai wadah bersama Umat Hindu dalam aktivitas Agama dan Keagamaan Hindu yang di anut-nya patut terus dilakukan, sehingga generasi Hindu saat ini terlebih generasi dimasa yang akan datang dapat lebih memahami dan tujuan dari Desa Pakraman itu dibangun, khususnya dalam sudut pandang bahwa Desa Pakraman dengan Parahyangan-nya sebagai sebuah Axis Mundi bagi Umat Hindu dalam mengimplementasikan atau membumikan nilai-nilai Tattwa, Susila, Acara baik pada mandala dan ataupun pada tataran nilai-nilai Parahyangan, Pawongan dan Palemahan. , tempat dimana umat Hindu hidup bersama dalam  aktivitas agama dan sosial serta aspek kehidupan yang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Ngiring..Mari datang ke Pura terlebih dalam momentum hari-hari suci Agama dan Keagamaan Hindu. Jangan hanya nitip sama anak-anak saja, paradigma Umat Hindu yang hanya Pekedog Tangkil ke Pura saat Piodalan, harus juga dibawa semangat pekedog tangkil ke Pura itu saat hari-hari suci Agama dan Keagamaan Hindu pula. Tegak Piodalan adalah 'Hari Jadi' atau Hari Nemu Gelang-nya Piodalan/Hari Jadi-nya Pura. Sedangkan Hari Suci  Agama dan Keagamaan Hindu, selain punya nilai kesucian nemugelang yang dimaksud, juga memiliki pesan-pesan Sruti, Smerti, Sila dan Acara yang tertuang dalam Pustaka Weda yang patut disucikan oleh Umat Hindu sebagai Axis Mundi.


Om Santih, Santih, Sanntih Om.

Om Labdakarya Sidhiarta, Dumogi sami rahayu.
Pranam. Post By  Bindu Konawe. INS(05/02/2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar