SAMBUTAN KEPALA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KONAWE
Dalam Rangka Kegiatan Pasraman
Kilat Tingkat Kabupaten Konawe
Unaaha, Jumat, 10 Juli 2020
Om Swastyastu,
Yang kami hormati Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. Sultra;
Yang kami hormati pula Penyelenggara
Hindu;
Narasumber dan
Moderator serta seluruh Peserta yang berbahagia.
Pertama,
marilah kita panjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas anugrah nikmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat
ini dalam acara Pasraman Kilat
Tingkat Kabupaten Konawe, sebagai tindak lanjut dari Program Pengelolaan dan
Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu pada Bimbingan Masyarakat Hindu
khususnya pada Penyelenggara Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe saat ini.
Gbr. Photo Saat Kepala Kantor Kemenag Kab. Konawe (Tengah) Memberikan Sambutan dalam Acara Pembukaan Pasraman Kilat Tingkat Kabupaten Konawe |
Hadirin yang berbahagia, Kemajuan atau kemunduran pada suatu Bangsa dan Negara
tidak terlepas dari peran serta putra dan putri sebagai generasinya, banyak prilaku
yang kurang baik kita saksikan belakangan ini, terutama di media elektronik dan
media cetak, dan juga media sosial yang tidak bisa lepas dalam rutinitas
di zaman milenial saat ini. Terjadinya pergaulan
bebas, tawuran, penggunaan obat-obat terlarang, dan mabuk-mabukan dapat menimbulkan degradasi
moral anak bangsa itu sendiri. Selain itu, dewasa ini kerapkali Agama digunakan
sebagai komoditi politik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mencari
keuntungan atas dirinya, kelompok, dan golongannya. Oleh karenanya, saat ini
telah terjadi banyak pergeseran nilai, kalau zaman dulu orang tua kita sering
berpesan kepada kita, bahwa “mulutmu harimaumu”. Namun, di zaman milenial saat ini “Jarimu adalah harimaumu”. Kenapa demikian? Jaman sekarang, kita tidak
bisa lepas dari media sosial, dari hanphone yang kita pegang setiap hari.
Penggunaan media sosial ini kalau tidak digunakan dengan bijak, salah sedikit kita mengomentari sesuatu di media sosial,
hukum bisa mengenai kita,
karena ada Undang-Undang IT, termasuk hal-hal yang berbau fitnah, sara, saling
hina, dan lain-lain sering terjadi di medsos juga.
Gbr. Photo Suasana Peserta Pasraman Kilat Saat Acara Pembukaan Pasraman Kilat Tingkat Kabupaten Konawe |
Degradasi moral tak terkecuali iman
dan taqwa generasi muda bisa semakin merosot itu diakibatkan oleh
media sosial seperti facebook, twitter, pesan Whatsapp,
dll. Bilamana
kalau kita tidak bijak dan tidak menyaring atau
menelan mentah-mentah informasi ataupun conten-conten yang
tidak mendidik, sehingga dapat berdampak pada
semakin merosotnya nilai-nilai agama yang kita anut dan kita peluk.
Untuk mencegah hal itu, maka nilai-nilai keagamaan harus tetap
dipelihara dan dibangun dan diwariskan secara berkesinambungan, hal ini
dimaksudkan agar umat beragama terus dapat memahami makna ajaran agama yang
dianutnya secara baik dan benar serta
terarah, maka Pendidikan Agama dan Keagamaan yang dilaksanakan dengan model
pembelajaran Pasraman Kilat tentu sangat relevan untuk maksud dan tujuan yang
dimaksud.
Dalam rangka membangun, memelihara dan menumbuh
kembangkan hal yang dimaksud tadi, sudah tentu menjadi tugas, dan tanggung
jawab sekaligus tantangan anak-anak
semua sebagai generasi penerus bangsa. Hal
itu dapat terwujud apabila semua
komponen umat beragama, lembaga Pendidikan
Agama dan Keagamaan tak terkecuali peserta didiknya bersinergi bersama-sama menumbuhkan kesadaran, berperan
aktif sesuai kemampuan, kewajiban dan fungsi masing masing.
Gbr. Photo Suasana Acara Pembukaan Pasraman Kilat Tingkat Kabupaten Konawe |
Hadirin yang berbahagia. Visi Misi Kementerian
Agama adalah “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun,
cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin. Dan untuk mewujudkan visi-misi itu maka
yang patut dilaksanakan, di antaranya yaitu : Meningkatkan kualitas Pendidikan
Agama dan Keagamaan kita. Oleh karenanya, Kementerian Agama sangat konsisten dan
mengapreasiasi kegiatan-kegiatan seperti
Pasraman Kilat ini, agar apa yang
menjadi visi-misi itu dapat diwujudkan secara bersama-sama. Guru Cerdas Yess,
Namun Siswa Cerdas juga Yess, seperti “Pepatah Guru Kencing Berdiri, Murid
Kencing Berlari”, pada pesan positipnya
bahwa semuanya memiliki tanggungjawab yang sama untuk mewujudkan visi-misi
yang dimasud tersebut.
Hadirin
yang berbahagia, demikian beberapa hal yang
dapat saya sampaikan, dan
sebelum mengakhiri sambutan ini
perkenankan pada kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan harapan,
mudah-mudahan kegiatan Pasraman
Kilat Tingkat Kabupaten ini bermanfaat bagi
Peningkatan Pemahaman, Pendalaman, Penghayatan dan Pengamalan nilai-nilai Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu bagi para peserta yang ikut dalam kegiatan
Pasraman Kilat kali ini, dan dapat menjadi pionir bagi rekan-rekan yang lain
dilingkungannya masing-masing.
Demikian
sambutan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan keselamatan dan kesehatan dan nikmatnya kepada kita sekalian, terima kasih.
Om Santih, Santih, Santih, Om.
Unaaha, 10 Juli 2020
Kepala Kantor Kemenag Kab. Konawe
ttd.
H. Ahmad Lita R., S.Ag., M.Pd
Unaaha, 10 Juli 2020
Kepala Kantor Kemenag Kab. Konawe
ttd.
H. Ahmad Lita R., S.Ag., M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar