BINDU KONAWE - MEDIA INFORMASI

SLOGAN BLOG BINDU KONAWE

<<SELAMAT DATANG DI BINDU KONAWESELAMAT DATANG DI BINDU KONAWE >>

Selasa, 05 Mei 2020

“Wimana Pushpaka : Pesawat Terbang Masa Tretayuga” Oleh : I Ketut Puspa Adnyana

Gbr. Ilustrasi Perbandingan Wimana Pushpaka
dengan Pesawat Terbang Dewasa ini.


WIMANA PUSHPAKA : PESAWAT TERBANG MASA TRETAYUGA
Oleh : I Ketut Puspa Adnyana

Om Swastyastu,
Pada masa Tretayuga (2 juta tahun silam) pesawat terbang sudah dikenal, bahkan lebih hebat dari pesawat di zaman Kaliyuga ini.

Perang telah berakhir. Wibisana diangkat menjadi raja Alengka. Sri Hanuman telah mempersiapkan dan mengatur tempat duduk Sri Rama, Dewi Sita dan Pangeran Laksamana serta seluruh pejabat penting, termasuk Raja Wibisana bersama permaisurinya untuk bersiap menuju Ayodyapura. Sri Rama, Dewi Sita dan Pengeran Laksmana menempati kokpit. Kemudian tersebar di bebarapa tempat duduk mulai Kapiwara Sugriwa, Senapati Jambawan, Nala dan Nila, Pangeran Hangada, Sri Hanuman, Raja Wibisana dan permaisuri, Mayanda, Gawa serta Gawaksa.

Para penumpang sangat nyaman, tidak menyentak pada saat terbang dan mendarat. Pesawat tidak membutuhkan pilot tetapi dikendalikan oleh pikiran pemimpin penerbangan. Pesawat didekorasi sangat indah dan menenangkan. Kursi yang juga berfungsi sebagai tempat tidur, berbalut sutera dengan hiasan sapir. Berada dalam pesawat terasa sangat nyaman dan damai. Pesawat tidak terhalang oleh situasi panas atau situasi dingin. Tahan terhadap berbagai senjata. Pesawat dapat dikendarai di darat, laut dan udara. Kecepatannya melebihi kecepatan suara. Selain itu Wimana Pushpaka dapat digunakan untuk menuju planet planet lainnya. Wimana Pushpaka bukan saja memiliki kecepatan yang sangat tinggi, tetapi juga dapat diam beberapa saat di udara, dan juga terbang dalam kecepatan yang sangat rendah. Pesawat ini diranacang oleh Arsitek Mayasura pada masa Kerajaan Alengka diperintah oleh Raja Kubera (Dewa Kekayaan), saudara tiri Raja Rahwana. Kemudian pada saat Raja Rahwana memerintah Wimana Pushpaka dirampungkan dan uji terbang. (sumber: Life Story of Sri Hanuman Ji).
Om Santih, Santih, Santih Om. ( Kendari, 05/05/2020).

Unaaha, 05/05/2020
Post by Bindu Konawe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar