Oleh : Puspajyothi
Om swastyastu,
Kehidupan sungguh berbaik hati kepada umat Hindu. Semua umat
Hindu sangat menyadari bahwa ketika ia hidup akan menghadapi kematian.
Perjalannya sekarang ini adalah perjalanan menuju kematian. Demikian juga,
ketika seseorang mati ia sedang menantikan kesempatan untuk dilahirkan kembali.
Inilah keyakinan yang mendasar bagi umat Hindu (rta). Apakah ia kaya, apakah ia
miskin: ganteng, cantik, bejat-bermoral, runtuh-terbangun ia memiliki kesadaran
ini.
Umat Hindu akan memilih hal yang baik, yaitu tidak lahir kembali dan juga
tidak mengalami kematian lagi. Abadi dan menyatu dengan sang pencipta (moksah).
Pada kenyataannya, kehidupan akan terus berganti dengan mengambil bentuk bentuk
berbeda sesuai rancang bangun yang ia bentuk sendiri (karma wasana). Seperti
seseorang yang datang ke sebuah toko lalu memilih sebuah baju yang ingin ia
miliki sejak lama. Mulai dari mengumpulkan uang, menabung (buah karma).
Seseorang dapat menginginkan baju yang kelak ingin ia kenakan. Itulah rahasia
kehidupan yang diajarkan Hindu, yang tidak banyak orang mengetahui, tersembunyi
dalam sebuah kitab rahasia. Yang hanya sedikit orang yang dapat mengetahui,
karena ketekunan dan disiplin diri yang kuat (yoga).
Dalam Bhagawad Gita II.22.,
disebutkan:
“Vāsāṁsi jīrṇāni yathā vihāya navāni gṛhṇāti naro’parāṇi tathā
śarīrāṇi vihāya jīrṇāny anyāni saṁyāti navāni dehī “ Artinya: “Seperti halnya
orang menanggalkan pakaian usang yang telah dipakai dan menggantikannya dengan
yang baru; Demikian pula halnya jiwatman meninggalkan badan lamanya dan memasuki
jasmani yang baru”.
Umat Hindu mulai sekarang telah mendesain baju masa depan.
Baju dengan pola yang paling Indah yang pernah ada. Mengambilnya kelak,
memelihara dengan baik dan meninggalkannya bila sudah lapuk dan usang, untuk
kembali mengambil baju baur yang lebih memesona. Dalam menanggalkannya mungkin
perlu dengan sedikit terima kasih (pitrayajna samskara). Baju lama yang lapuk
dan akhirnya berulat dan hancur bersama tanah atau menjadi debu karena api
pembakaran, tidak berbeda: kembali ke asalnya. Tanah ke tanah, air ke air, udara
ke udara, api ke api dan apah ke apah. Hanya itulah kenangan yang dapat
diwartakan kepada banyak orang: citra kebajikannya yang abadi yang membuat
ketururannya membanggakan leluhurnya. Leluhur yang patut didoakan agar terwujud
kesejahteraan di dunia dan alam leluhur.
Umat Hindu telah memahami dengan baik
cara merawat baju yang ia kenakan sekarang, dengan berbagai asupan rohani
(tapas, dhanam, yajna), mencucui dengan pengharum yang semerbak (prayastitha)
dan menyetrika dan melipatnya dengan baik (yoga). Belajarlah mulai sekarang
memilih baju yang tepat dikenakan pada kelahiran yang akan datang (samsara),
melalui jalan dharma.
Semoga semua makluk berbahagia.
Om santih santih santih
Om.
(2092020:6.59).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar