BINDU KONAWE - MEDIA INFORMASI

SLOGAN BLOG BINDU KONAWE

<<SELAMAT DATANG DI BINDU KONAWESELAMAT DATANG DI BINDU KONAWE >>

Selasa, 08 September 2020

Kuatkan Kepercayaan Untuk Bahagia


Kuatkan Kepercayaan Untuk Bahagia
Oleh : Puspajyothi
 
Gbr. Desain Cover
Bija Kasawur Puspajyothi
Om Swastyastu,
Semoga semua mahluk berbahagia.

Bila kita perhatikan kegiatan seseorang dan himpunan orang orang dalam kelompok, kelompok itu dibentuk karena kesamaan tujuan (sekehe demen). Kelompok kelompok juga terbentuk berdasarkan latar belakang lainnya. Orang orang yang suka main tenis memiliki club tenis. Orang orang yang suka main gaple dalam sebuah himpunan akan menyisihkan diri untuk membentuk kelompok beranggotakan mereka yang suka main gaple. Kelompok petinju membuat club pertina, dan lainnya.

Berdasarkan kebudayaan, disetiap kota akan ditemukan nama kampung berdasarkan latar belakang budaya, misalnya Kampung Bali di Jakarta, Kampung Jawa di Kota Denpasar, dan lainnya.

Terhimpunnya kelompok kelompok besar umat manusia, membentuk juga kepercayaan yang kita kenal di Indonesia ada pemeluk Islam, pemeluk Katolik, pemeluk Protestan, pemeluk Hindu, pemeluk Budha dan pemeluk Khong Hutzu. Belakangan diakui juga komunitas kepercayaan.

Pengelompokan berdasarkan kepercayaan ini merupakan pengelompokan paling besar sepanjang jaman. Kristen menduduki yang pertama dan kemudian Islam, diikuti Hindu. Jumlah penganut Hindu di dunia diperkirakan 1.2 milyar umat, dan di Indonesia sekitar 4 juta (BPS).

Seluruh kelompok besar ini mempercayai adanya Tuhan dan nabi, meskipun dengan sebutan nama yang berbeda. Mempunyai tujuan untuk mencapai kesejehtaraan dan kebahagian hidup manusia, bukan saja semasa hidup ini tetapi juga setelah kematian. Kelompok kelompok besar ini juga terdiri dari elemen elemen yang mempercayai sesuatu sesuai tafsir/bhasya-nya, timbullah kemudian paham dalam satu Agama. Islam sedikitnya ada 7 masad, Kristen terfragmentasi menjadi Katolik dan Protestan, Budha menjadi Mahayana dan Hinayana. Hindu memiliki keunikan tersendiri memiliki banyak Ista Dewata, memeiliki begitu banyak cara memuja (Catur Marga, Nawa Widha Bhakti), memiliki begitu banyak Rsi terutama Sapta Rsi dan menghargai dan menjunjung budaya setempat (Panca Sidiyaartha).

Hindu di Indonesia, kemudian menunjukkan kenampakan yang berbeda, namun dalam satu bingkai Hindu: Hindu Bali, Hindu Tengger, Hindu Batak, Hindu Toraja, Hindu Tolotang, Hindu Keharingan dan lainnya. Fragmentasi berdasarkan bahsya ini merupakan bunga rampai warna warni yang sangat indah dalam satu kepercayaan Hindu (diakui pemerintah).

Kepercayaan ini memiliki dasar yang kuat baik berdasarkan Pustaka Suci Sruti maupun Smerti. Kebudayaan Hindu yang dipercayai dengan sangat kuat di setiap daerah masih hidup dan terus berlangsung, tanpa ada yag menghalangi dan dilindungi pemerintah. Seluruh umat di masing masing tempat itu dengan sangat kuat memegang teguh kepercayaan itu untuk tujuan mencapai kesejahteraan atau bahagia.

Dalam pustaka suci Bhagawad Gita XVII.3, disebutkan:
Sattvānurūpā sarvasya śraddhā bhavati bhārata śraddhā-mayo’yaṁ puruṣo yo yac-chraddhaḥ sa eva saḥ” Artinya: “Kepercayaan tiap-tiap individu, wahai Arjuna, tergantung pada sifat wataknya, manusia terbentuk oleh kepercayaannya, apapun kepercayaannya demikian pulalah dia adanya”

Tugas umat Hindu di setiap wilayah tersebut adalah menguatkan kepercayaannya itu dengan terus menerus meningkatkan pemahaman dan praktik kehidupan beragama sesuai dengan budaya yang telah berkembang dan dijunjung tinggi. Menguatkan tatwa, ritual, etika dan norma. Dengan penguatan ini, umat Hindu akan tetap eksis dan umat memperoleh karuniaNya.
Semoga semua pengahalang sirna atas karuniaNya.

Om santih santih santih Om.
Kendari, 09092020:6.29.
Unaaha, 09 September 2020 (INS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar