Kuatkan
Kepercayaan Untuk Bahagia
Oleh : Puspajyothi
Om Swastyastu,
Semoga semua mahluk berbahagia.
Bila kita perhatikan kegiatan seseorang
dan himpunan orang orang dalam kelompok, kelompok itu dibentuk karena kesamaan
tujuan (sekehe demen). Kelompok kelompok juga terbentuk berdasarkan latar
belakang lainnya. Orang orang yang suka main tenis memiliki club tenis. Orang
orang yang suka main gaple dalam sebuah himpunan akan menyisihkan diri untuk
membentuk kelompok beranggotakan mereka yang suka main gaple. Kelompok petinju
membuat club pertina, dan lainnya.
Berdasarkan kebudayaan, disetiap kota
akan ditemukan nama kampung berdasarkan latar belakang budaya, misalnya Kampung
Bali di Jakarta, Kampung Jawa di Kota Denpasar, dan lainnya.
Terhimpunnya kelompok kelompok besar
umat manusia, membentuk juga kepercayaan yang kita kenal di Indonesia ada
pemeluk Islam, pemeluk Katolik, pemeluk Protestan, pemeluk Hindu, pemeluk Budha
dan pemeluk Khong Hutzu. Belakangan diakui juga komunitas kepercayaan.
Pengelompokan berdasarkan kepercayaan
ini merupakan pengelompokan paling besar sepanjang jaman. Kristen menduduki yang
pertama dan kemudian Islam, diikuti Hindu. Jumlah penganut Hindu di dunia
diperkirakan 1.2 milyar umat, dan di Indonesia sekitar 4 juta (BPS).
Seluruh kelompok besar ini mempercayai
adanya Tuhan dan nabi, meskipun dengan sebutan nama yang berbeda. Mempunyai
tujuan untuk mencapai kesejehtaraan dan kebahagian hidup manusia, bukan saja
semasa hidup ini tetapi juga setelah kematian. Kelompok kelompok besar ini juga
terdiri dari elemen elemen yang mempercayai sesuatu sesuai tafsir/bhasya-nya,
timbullah kemudian paham dalam satu Agama. Islam sedikitnya ada 7 masad,
Kristen terfragmentasi menjadi Katolik dan Protestan, Budha menjadi Mahayana
dan Hinayana. Hindu memiliki keunikan tersendiri memiliki banyak Ista Dewata,
memeiliki begitu banyak cara memuja (Catur
Marga, Nawa Widha Bhakti), memiliki begitu banyak Rsi terutama Sapta Rsi
dan menghargai dan menjunjung budaya setempat (Panca Sidiyaartha).
Hindu di Indonesia, kemudian menunjukkan
kenampakan yang berbeda, namun dalam satu bingkai Hindu: Hindu Bali, Hindu Tengger,
Hindu Batak, Hindu Toraja, Hindu Tolotang, Hindu Keharingan dan lainnya.
Fragmentasi berdasarkan bahsya ini merupakan bunga rampai warna warni yang
sangat indah dalam satu kepercayaan Hindu (diakui pemerintah).
Kepercayaan ini memiliki dasar yang kuat
baik berdasarkan Pustaka Suci Sruti maupun Smerti. Kebudayaan Hindu yang
dipercayai dengan sangat kuat di setiap daerah masih hidup dan terus
berlangsung, tanpa ada yag menghalangi dan dilindungi pemerintah. Seluruh umat
di masing masing tempat itu dengan sangat kuat memegang teguh kepercayaan itu
untuk tujuan mencapai kesejahteraan atau bahagia.
Dalam pustaka suci Bhagawad Gita XVII.3,
disebutkan:
“Sattvānurūpā
sarvasya śraddhā bhavati bhārata śraddhā-mayo’yaṁ puruṣo yo yac-chraddhaḥ sa
eva saḥ” Artinya: “Kepercayaan tiap-tiap individu, wahai Arjuna, tergantung
pada sifat wataknya, manusia terbentuk oleh kepercayaannya, apapun
kepercayaannya demikian pulalah dia adanya”
Tugas umat Hindu di setiap wilayah
tersebut adalah menguatkan kepercayaannya itu dengan terus menerus meningkatkan
pemahaman dan praktik kehidupan beragama sesuai dengan budaya yang telah
berkembang dan dijunjung tinggi. Menguatkan tatwa, ritual, etika dan norma.
Dengan penguatan ini, umat Hindu akan tetap eksis dan umat memperoleh
karuniaNya.
Semoga semua pengahalang sirna atas
karuniaNya.
Om
santih santih santih Om.
Kendari, 09092020:6.29.
Unaaha, 09 September 2020 (INS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar