Kendalikan
Diri Untuk Hidup Berbahagia
Gbr. Photo I Ketut Puspa Adnyana |
Om
swastyastu.
Dalam kehidupan ini banyak orang yang
tidak terkendali, misalnya marah yang meledak-ledak, atau membicarakan aib
orang lain. Sikap seperti ini berdampak buruk pada hubungan harmonis antar
sesama. Umat Hindu beruntung karena memiliki banyak pedoman hidup dalam ajaran
Weda yang mengajak manusia untuk hidup terkendali. Bila saja setiap orang mampu
mengendalikan lisannya, perbuatannya yang berasal dari pikirannya (tri kaya parisudha), kehidupan akan
lebih cepat sejahtera. Namun demikian, harapan untuk mencapai dunia yang damai
masih jauh. Karena ada saja dari sekian banyak orang kurang cerdas dalam
mengendalikan indera inderanya. Pastilah, karunia itu dapat dicapai.
Namun itulah kehidupan, karena
diselimuti oleh sifat rajah dan tamas, meskipun terus mengembangkan
sikap satwika (triguna).
Etika, norma, adat, tradisi yang telah
melembaga dalam membangun kehidupan yang damai bisa bisa terabaikan. Kisah
Sisupala, Raja Sindhu adalah contoh yang baik, karena culas dan tidak mampu
mengendalikan dirinya dan menghujat Tuhan, akhirnya dihukum mati oleh Paduka
Sri Krishna, sang Awatara Sri Wisnu.
Kesombongan Sisupala yang mendapat
karunia lahir sebagai saudara sepupu Sri Krishna tidak dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas spiritual dirinya, seperti Arjuna. Dalam hidup ini,
banyak orang yang tidak sadar telah mendapat kerunia melimpah dari Tuhan.
Karenanya bila seseorang mampu
mengendalikan indera inderanya, ia menjadi solusi dari kehidupan untuk menuju
kesejahteraan bersama.
Dalam pustaka suci Bhagawad Gita II : 68,
disebutkan:
“tasmād
yasya mahā-bāho nigṛhītāni sarvaśaḥ indriyāṇīndriyārthebhyas tasya prajñā pratiṣṭhitā”
Artinya:
“Karenanya, orang yang dapat mengendalikan panxa indera sepenuhnya dari obyek
keinginannya, wahai Mahabahu (yang berlengan perkasa), ialah yang
kebijaksanaannya sudah mantap”.
Kehidupan yang didambakan setiap
manusia, apapun kepercayaannya, adalah kehidupan yang damai, tentram, aman dan
nyaman (jagadhita dharmah). Setiap
orang berusaha untuk menuju ke arah dambaan bersama tersebut. Namun manusia
dibatasi oleh ketidakberdayaannya dalam berpikir, berkata dan berbuat sehingga
tidak dapat mengendalikan dirinya dengan baik. Namun setiap usaha ada janji
keberhasilan, membangun spiritualitas diri (menjadi yogi).
Pengendalian diri sangatlah penting.
Jalan yang dapat ditempuh agar seseorang memiliki kemampuan mengendalikan diri
adalah dengan menjernihkan hati dengan cara pengendapan untuk mencapai hening.
Jalan yang baik adalah mulai dari pranayama, mengataur nafas dan menyadarinya.
Kemudian melakukan perenungan yang akhirnya mencapai samadhi. Tidak mudah untuk
mencapainya. Namun bila tujuan telah diikrarkan setiap orang akan berusaha
untuk mencapainya. Dunia akan lebih cepat damai apabila setiap orang mampu
mengendalikan indera inderanya.
Semoga semua mahluk berbahagia.
Om santih santih santih Om.
(Kendari, 05092020:4.45).
Unaaha, 05 September 2020 (INS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar