BINDU KONAWE - MEDIA INFORMASI

SLOGAN BLOG BINDU KONAWE

<<SELAMAT DATANG DI BINDU KONAWESELAMAT DATANG DI BINDU KONAWE >>

Jumat, 04 September 2020

Kendalikan Diri Untuk Hidup Berbahagia


Kendalikan Diri Untuk Hidup Berbahagia
Oleh : Puspajyothi
Gbr. Photo
I Ketut Puspa Adnyana

Om swastyastu.

Dalam kehidupan ini banyak orang yang tidak terkendali, misalnya marah yang meledak-ledak, atau membicarakan aib orang lain. Sikap seperti ini berdampak buruk pada hubungan harmonis antar sesama. Umat Hindu beruntung karena memiliki banyak pedoman hidup dalam ajaran Weda yang mengajak manusia untuk hidup terkendali. Bila saja setiap orang mampu mengendalikan lisannya, perbuatannya yang berasal dari pikirannya (tri kaya parisudha), kehidupan akan lebih cepat sejahtera. Namun demikian, harapan untuk mencapai dunia yang damai masih jauh. Karena ada saja dari sekian banyak orang kurang cerdas dalam mengendalikan indera inderanya. Pastilah, karunia itu dapat dicapai.

Namun itulah kehidupan, karena diselimuti oleh sifat rajah dan tamas, meskipun terus mengembangkan sikap satwika (triguna).

Etika, norma, adat, tradisi yang telah melembaga dalam membangun kehidupan yang damai bisa bisa terabaikan. Kisah Sisupala, Raja Sindhu adalah contoh yang baik, karena culas dan tidak mampu mengendalikan dirinya dan menghujat Tuhan, akhirnya dihukum mati oleh Paduka Sri Krishna, sang Awatara Sri Wisnu.

Kesombongan Sisupala yang mendapat karunia lahir sebagai saudara sepupu Sri Krishna tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas spiritual dirinya, seperti Arjuna. Dalam hidup ini, banyak orang yang tidak sadar telah mendapat kerunia melimpah dari Tuhan.

Karenanya bila seseorang mampu mengendalikan indera inderanya, ia menjadi solusi dari kehidupan untuk menuju kesejahteraan bersama.

Dalam pustaka suci Bhagawad Gita II : 68, disebutkan:
“tasmād yasya mahā-bāho nigṛhītāni sarvaśaḥ indriyāṇīndriyārthebhyas tasya prajñā pratiṣṭhitā” Artinya: “Karenanya, orang yang dapat mengendalikan panxa indera sepenuhnya dari obyek keinginannya, wahai Mahabahu (yang berlengan perkasa), ialah yang kebijaksanaannya sudah mantap”.

Kehidupan yang didambakan setiap manusia, apapun kepercayaannya, adalah kehidupan yang damai, tentram, aman dan nyaman (jagadhita dharmah). Setiap orang berusaha untuk menuju ke arah dambaan bersama tersebut. Namun manusia dibatasi oleh ketidakberdayaannya dalam berpikir, berkata dan berbuat sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya dengan baik. Namun setiap usaha ada janji keberhasilan, membangun spiritualitas diri (menjadi yogi).

Pengendalian diri sangatlah penting. Jalan yang dapat ditempuh agar seseorang memiliki kemampuan mengendalikan diri adalah dengan menjernihkan hati dengan cara pengendapan untuk mencapai hening. Jalan yang baik adalah mulai dari pranayama, mengataur nafas dan menyadarinya. Kemudian melakukan perenungan yang akhirnya mencapai samadhi. Tidak mudah untuk mencapainya. Namun bila tujuan telah diikrarkan setiap orang akan berusaha untuk mencapainya. Dunia akan lebih cepat damai apabila setiap orang mampu mengendalikan indera inderanya.

Semoga semua mahluk berbahagia.

Om santih santih santih Om.
(Kendari, 05092020:4.45).

Unaaha, 05 September 2020 (INS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar